Kelinci adalah salah satu hewan
mamalia yang sangat mudah untuk berkembang biak. Bentuknya yang lucu dan
menggemaskan membuat banyak kalangan menyukai hewan yang satu ini. Mencari
kelinci tidaklah sulit, kita dapat menemukannya di petshop atau di tempat
rekreasi. Kebanyakan tempat rekreasi seperti Kebun raya bogor, Taman marga
satwa ragunan , dan Taman wisata matahari banyak di jumpai pedagang-pedagang
yang menawarkan kelinci dari yang anakan sampai induknya. Kelinci-kelinci
tersebut di jual dengan harga yang cukup terjangkau. Seperti di taman matahari
dua ekor kelinci anakan dihargai 50 ribu rupiah, dan membayar ekstra 15 ribu
rupiah untuk kandang berukuran besar. Di kebun raya bogor satu anakan kelinci
dihargai 25 ribu rupiah tanpa kandang dan kita dapat membawanya dengan tempat
yang sama seperti tempat peyeum.
(Ini adalah foto kelinci yang
saya beli di taman wisata matahari beserta kandang besarnya.)
Kali ini saya tidak akan
membahas lebih jauh tentang ras-ras kelinci atau kelinci-kelinci di tempat
rekreasi, namun saya akan membahas bagaimana cara merawat kelinci yang baik.
Berawal ketika pergi ke taman wisata matahari di cisarua bogor saya membeli dua
ekor kelinci yang saya beri nama pedo dan oca. Alat transportasi yang saya gunakan memiliki fasilitas AC. Karena saya
takut kelinci itu kedinginan saya menutupinya dengan jaket yang saya gunakan.
Sesampainya di rumah saya meletakan kandang kelinci itu di dalam rumah yang
alasnya saya lapisi dengan koran. Setiap hari saya mengganti alas koran dan tak
lupa membersihkan lantai dari sisa sisa buangan si pedo dan oca. Saya membuat sebuah
playground untuk pedo dan oca yang terbuat dari kardus bekas yang dibuat
memanjang. Setiap kali pulang sekolah saya menyempatkan diri untuk bermain
dengan pedo dan oca. Makanan yang mereka konsumsi setiap hari adalah kangkung
yang telah di diamkan kira-kira 12 jam dari waktu pembelian, tujuannya adalah
untuk menghilangkan kadar air dalam kangkung. Konon kelinci akan cepat terkena
penyakit jika memakan sayuran yang basah. Tak lupa juga wortel diberikan kepada
pedo dan oca.
(Playground yang
terbuat dari kardus. Dilapisi koran agar tidak kedinginan.)
Pedo dan oca telah bersama saya
selama dua minggu. Ketika saya bangun di pagi hari dan membuka kandang mereka,
oca telah terbaring dan matanya terbuka lebar, oca meninggal, dan saya bergegas
untuk menguburnya. Keheranan mulai menerpa, apakah ada yang salah dari makanan
yang saya berikan atau perawatan yang saya berikan belum maksimal. Singkat
cerita pedo kini sendirian, karena tubuhnya yang semakin besar kami memutuskan
untuk membuatkannya kandang yang lebih besar. Setiap harinya pedo dibiarkan
bebas berkeliaran di dalam rumah, namun ketika malam tiba terpaksa ia kami
masukan kedalam kandangnya. Kali ini pedo tidak harus menunggu 12 jam untuk
memakan kanggungnya. Kangkung yang baru dibelipun kami langsung berikan
kepadanya. Layaknya hewan peliharaan pada umumnya, tubuh pedo sering diusap, di
gendong seperti bayi. Diapun tidak menolak ketika harus di gendong layaknya
seorang bayi, dia hanya pasrah sambil memjamkan matanya.
Pedo selalu dianggap
memiliki jenis kelamin laki-laki, hingga suatu ketika ada seekor kelinci yang
lebih besar dari ukuran pedo, karena terlalu sering bertandang kerumah, maka
kelinci ini kami namakan bram. Bram menikahi pedo dengan cara binatangnya. Tak
ada yang berbeda dari pedo selepas ia dinikahi bram, semua berjalan seperti
biasa, namun pedo lebih berat dari hari-hari sebelumnya.
Ketika mama pulang dan ingin merebahkan
badannya di kasur ia seperti menyentuh sesuatu, ternyata ada lima ekor bayi
kelinci yang sangat mirip bayi tikus. Semua kebingungan namun kami mulai
merawatnya. Setelah melahirkan pedo lebih ringan dan sedikit lebih galak. Di
sekitar bayi kelinci ini banyak bulu-bulu pedo yang ternyata berfungsi sebagai
penghangat bayi-bayinya. Setiap paginya pedo akan menyusui anak anaknya,
sekitar pukul lima pagi, pedo akan mendekati anak-anaknya, merekapun memiliki
insting dan mencari puting induknya.
(Ini dia anak-anak kelinci yang
berumur sekitar dua minggu.)
Tidak ukup hanya mendapat asupan susu dari
pedo, sehari mereka mendapatkan tiga kali susu formula. Namun perlu diingat
susu formula yang dapat digunakan tidak boleh yang ada pemanis buatannya, yang
diberikan kepadan baby bunny ini adalah susu bubuk merek terkenal yang sachet,
itu dapat memenuhi asupannya selama kurang lebih lima hari. Gunakan pipet untuk
memberikan bayi-bayi ini minum susu. Mereka semua tumbuh dengan baik. Diputuskan
Baby bunny ini di masukan satu kandang dengan induknya, dari kandang yang
awalnya hanya untuk pedo, hingga kini kami membuatkan sebuah kandang permanent
dari kayu dan kawat. Dan kini mereka semua hidup bersama damai aman sentosa di
dalam kandang yang atapnya di lapisi plastik tebal untuk menahan air hujan.
Banyak orang yang membeli
kelinci lalu dalam dua sampai tiga hari kelinci itu mati begitu saja. Dalam
kurun waktu satu sampai dua minggu kelinci yang baru dibeli sedang melakukan proses
adaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Maka sebisa mungkin kelinci-kelinci itu
diberikan perawatan yang paling baik. lain halnya jika dari awal membeli
kelinci itu sudah dalam keadaan sakit. Jadi dapat disimpulkan merawat kelinci
bukan hanya tentang makanan yang baik, namun juga habitatnya harus bersih. Kebebasan
kelinci juga harus diperhatikan. Layaknya manusia, kelinci juga dapat merasakan
stres. Ketika mereka stres bisa menjadi sebab mereka sakit. Biarkan kelinci
bermain bebas diluar kandangnya.
Dari cerita diatas dapat saya
berikan sedikit list merawat kelinci.
1. Kelinci tidak harus memakan
makanan yang kering, seperti kangkung yang baru saja di petik, tidak apa-apa di
berikan asal kangkung itu kebersihannya terjamin.
2. Jangan takut memberikan kelinci
makanan, beri saja makanan asallkan makanan itu bersih. Seperti nasi goreng,
mie goreng, buah-buahan.
3. Tempat tinggal kelinci haruslah
selalu bersih, pemilik tidak boleh malas.
4. Biarkan kelinci bergerak bebas,
luangkanlah waktu untuk kelinci peliharaan keluar dari kandang jika kandang
yang ia tempati tidak memadai untuk ia berlarian.
5. Anak-anak kelinci yang baru
lahir letakan di tempat yang hangat, letakan selimut diatas badan mereka.
6. Jika ada banyak bulu induk di
dekat mereka, jangan dihilangkan karena itu adalah sarana penghangat untuk baby
bunny ini.
7. Satu minggu pertama anak kelinci
hanya diberikan susu formula sebanyak 0,5 ml , minggu selanjutnya boleh di
tambahkan menjadi 1 ml.
8. Pipet yang di gunakan harus
selalu dicuci dengan air hangat atau panas sebelum digunakan.
9. Tanda-tanda stres melanda
kelinci adalah kelinci tidak nafsu makan.
10. Tanda-tanda dari kelinci sakit
bisa dilihat dari telinganya yang tidak bisa mengangkat, hanya turun kebawah.
11. Jika kelinci kotor, bisa
dimandikan namun jangan terlalu sering. Paling tidak dua minggu sekali.
12. Setelah dimandikan jangan lupa
untuk mengeringkannya.
13. Jika ada pengering rambut akan
lebih baik untuk mengeringkanya, jika tidak keringkan dibawah sinar matahari
hangat. Ingat hangat bukan panas.
Observasi kali ini
berdasarkan pengalaman dan pengamatan pribadi dari pemeliharaan kelinci
disekitar wilayah rumah. Bertujuan untuk memberikan sedikit pengetahuan yang
penulis ketahui tentang tata cara merawat kelinci yang baik.dan mengetahui secara lanjut tentang hal-hal kecil yang belum diketahui banyak orang tentang kelinci.